_SAHABATKU GURUKU_
Karya : Zulfiyanti.Wulansari.
Ejekan semua teman-teman tidak membuat dirinya rapuh begitu saja. Aku sangat salut dengannya hidup dalam kekurangan tak dapat menghapus semua cita-citanya di masa depan. Memang kedua orang tuanya tak mampu membiayai sekolahnya. Tapi dengan kepercayaan, kegigihan dan keridoan kedua orang tuanya . Ia mampu berdiri tegak di zaman yang penuh biaya ini. Dengan hasil kerja kerasnya, ia mampu membiayai kedua orang tua dan adik-adiknya.
Ia bekerja sebagai penjual kue keliling. “kue-kue” kata-kata itulah yang setiap pagi ia teriakkan kepada semua orang, memang hasil dari penjualan kuenya tidak seberapa. Tapi ia selalu bersabar, ia pernah bilang kepada ku bahwa “Allah itu tidak tidur, Allah melihat apa yang di kerjakan para umatnya”, Dan ia juga pernah berkata “jika kita sudah bekerja keras dan menjalankannya dengan hati yang ikhlas tanpa pamrih, pasti Allah akan memberikan yang terbaik kepada para umatnya”. Kata-kata itulah yang selalu ia ucapkan tiap kali aku tidak bersabar dalam melakukan segala hal.
Ia bekerja sebagai penjual kue keliling. “kue-kue” kata-kata itulah yang setiap pagi ia teriakkan kepada semua orang, memang hasil dari penjualan kuenya tidak seberapa. Tapi ia selalu bersabar, ia pernah bilang kepada ku bahwa “Allah itu tidak tidur, Allah melihat apa yang di kerjakan para umatnya”, Dan ia juga pernah berkata “jika kita sudah bekerja keras dan menjalankannya dengan hati yang ikhlas tanpa pamrih, pasti Allah akan memberikan yang terbaik kepada para umatnya”. Kata-kata itulah yang selalu ia ucapkan tiap kali aku tidak bersabar dalam melakukan segala hal.
Disekolah ia selalu mendapatkan kata-kata yang kurang baik dari teman-teman yang membencinya. Mereka semua menganggap dewi (anak yang tadi aku ceritakan) tidak pantas bersekolah di sini hanya karena dewi berasal dari keluarga yang kurang mampu. Tapi kata-kata itu tak membuat semangat hidup dewi hilang. Ia selalu berusaha dalam menjalankan kewajibannya sebagai seorang pelajar. Aku sangat salut dengannya semua yang teman-teman katakan terhadap dirinya selalu ia jadikan pacuan agar dirinya sadar bahwa hidup itu penuh dengan perjuangan. Ia juga dapat merubah sikapku yang kurang baik.
Hari ini sekolah mengadakan perlombaan menyanyi dalam rangka meriahkan hari ibu yang bertepatan dengan hari ulang tahun sekolah ini. Dengan semangat yang tinggi dewi dan aku mengikuti perlombaan ini. tapi…………………..
“ (menyindir) eh kayanya ada bau yang gak enak, gimana…….gitu, ih…….. baunya makin dekat lagi, bau apaan sih????” sindir niken.
“ ken bisa gak sih mulut kamu itu di plester, kalau tidak bisa sini biar aku yang melesterin mulut kamu, biar gak bisa ngomongin orang lagi !!!” bentakku.
“ wauuuuu, dia marah nih, uh……. serem (sambil ketawa), mulut kamu dan teman kamu saja tuh yang diplester, suara jelek aja ikutan nyanyi, kalian dengar ya kalian itu gak bakalan bisa ngalahin suaraku, ngerti!!!” jelas niken.
“ eh niken emang kamu kira kamu itu bisa nyanyi apa !!!” sengit ku.
“ sudah, amel biarkan saja, ayo kita pergi dari sini.” Jelas dewi.
Kami berdua pun pergi dengan hati yang sabar. Biarkanlah orang berkata apa yang penting kami berdua telah berusaha dengan baik dan selalu berharap agar Allah mengabulkannya.
Rasa tegang dan takut masih terasa di benakku. Semua peserta telah bernyanyi dengan suara yang merdu dan enak untuk di dengar. Para juri yang menilai hasil suara para peserta, kami semua di berikan waktu istirahat. Bel berbunyi menandakan waktu istirahat telah selesai. Rasa khawatir lagi-lagi menyerang hati kami berdua, tapi saat aku melihat raut wajah yang di pancarkan dewi, dewi tidak bersemangat seperti biasanya.
“ ayolah dewi, ucapan niken yang tadi jangan kau fikirkan, biarkan saja, aku yakin kamu pasti bisa, ayo semangat dewi ayo…., kamu kan pernah bilang bahwa Allah itu tidak tidur dan jika kita telah berusaha dengan yakin insyaallah hasilnya akan memuaskan, tapi jika belum berhasil berarti kita harus berlatih lebih baik lagi” Jelasku.
Seketika itu juga salah seorang juri membacakan para pemenang lomba menyanyi yang telah diadakan tadi. Jantung berdetak kencang seakan-akan jantung ini terasa ingin jatuh. Juara 3 telah di sebutkan juri, dan…………..
“ juara 2 dalam lomba menyanyi adalah dewi lestari dari kelas 1A, dewi lestari di harapkan menaiki panggung.” Panggil juri.
“ benarkan kamu bisa jadi pemenang asalkan kamu niat dari hati yang paling dalam (tersenyum)” kataku.
“ hah Cuma juara 2 aja bangga, belum juara 1, upssss juara 1nya kan aku” iri niken.
“ terserah …………..” singkatku.
“ dan juara andalan kita kali ini adalah amelia christin dari kelas 1A, amelia christin di persilakan menaiki panggung.” Jelas juri.
Ternyata ucapan dewi memang benar jika niat apa saja dapat di raih dengan hasil yang membanggakan. Tapi tidak lama kemudian niken dan teman-temannya menolak keputusan para juri. Ia berkata bahwa ada kesalahan yang terjadi. Semua yang dikatakan niken di tolak para juri dan akhirnya niken dan teman-temannya menerima dengan kebencian.
“ maaf dewi bukannya aku ingin menghentikan keinginanmu, aku juga tidak tahu mengapa aku yang menjadi juara pertama” tanyaku.
“ sudahlah amel bagiku itu bukanlah masalah yang penting aku sudah berani untuk bertanding dan yang paling berharga kita berdua tetap bersahabat. Aku juga tidak memikirkan itu kok, ok” jelasnya
Kami berdua tertawa-tawa dengan hasil ini, karena kami berdua tidak menyangkan jika kami akan mendapatkan juara. Padahal kami berdua tidak pasti akan mendapatkannya. Tapi semua itu telah terbukti bahwa Allah itu tidak tidur dan jika kita telah berniat melakukan apapun hasilnya pun akan sama dengan apa yang kita harapkan.
Esoknya………..
Aku bertanya kesana kesini, mengapa hari ini dewi tidak masuk sekolah ??. Sepulang sekolah aku langsung pergi kerumah dewi. Sesampainya aku di rumah dewi aku tidak percaya dengan apa yang aku lihat saat ini. Di depan rumah dewi terpasang bendera kuning, tanpa fikir panjang aku langsung berlari dan memasuki rumah dewi. Innalilahi wainnalilahi roziun, ternyata ayah dewi telah berpulang kerahmattullah, aku tidak menyangka padahal baru kemarin aku melihat ayah dewi bekerja dengan semangat dan dengan wajah ceria. Memang ajal tidak dapat di hentikan dan tidak ada satu orangpun yang dapat mengetahuinya.
“ sudahlah dewi ayah kamu sudah berada di tempat yang paling baik. Dulu kamu pernah bilang sama akukan saat ayahku dipanggil yang kuasa, kalau apa yang ada di dunia ini akan kembali ketempatnya semula yaitu di sisi Allah SWT. Kamu masih ingatkan ” jelasku
“ ya aku masih ingat, makasih ya kamu sudah menyadarkan aku kejalan yang lurus.”jawabnya.
Setelah aku menenangkan dirinya. Aku, dewi dan keluarganya pergi membawa ayah dewi ketempat tidur yang terakhir. Semua telah selesai tapi kesedihan masih terpancar dari wajah dewi dan keluarganya. Memang sulit melupakan seseorang yang paling berharga dalam hidup, apa lagi orang itu yang membiayai, merawat, dan membimbing diri kita sebelum kita dapat membimbing diri kita sendiri
5 tahun kemudian……..
Hari ini adalah hari yang paling menegangkan hari ini hari terakhirnya aku dan dewi meninggalkan sekolah ini dan beranjak kejenjang yang lebih tinggi lagi. Kami berdua tidak menyangka ternyata kami berdua telah beranjak dewasa dan kami berdua telah menduduki bangku kuliah. Mungkin kami berdua tidak dapat di pisahkan, karena kami di pertemukan kembali di sini setelah 3 tahun lamanya kami berdua berpisah. Persahabatan kami tidak akan pernah terputus, sampai-sampai kami berdua di sebut kembar siam beda orang tua. Di kejuruan ini kami berdua mengambil jurusan yang sama pula yaitu jurusan kesenian (seni musik, olah vokal.
Beberapa bulan kemudian……..
Kami berdua dihadapkan dengan ujian yaitu ujian kelulusan kejuruan atau yang biasa di sebut dengan sidang skripsi. Siang malam kami berdua memikirkan hasil sidang kemarin. Lulus atau tidak hanya itulah yang saat ini kami fikirkan.
Esoknya…….
Dak dik dug rasa jantungku berdetang kencang, berharap lulus dengan hasil yang membanggakan. Akhirnya para pembimbing mengumumkan hasil sidang 3 hari yang lalu. Jantung terus berdetak kencang.
“ para hadirin yang terhormat dan siswa-siswi sssssssssssssssss , yang menjadi mahasiswa siswi terbaik tahun ini dengan nilai 4,55 adalah amelia christin dan dewi lestari dari juruan kesenian yaitu seni musik.
Alhamdulillah ucapan yang paling pertama kami ucapkan dan kami berdua juga memanjatkan doa syukur atas ………………… yang telah Allah SWT kabulkan. Semua yang telah kami dapatkan ini kami berikan untuk keluarga dan yang paling utama kami berikan semuanya untuk kedua orang tua kami yang telah ikhlas memberikan apa yang kami berdua butuhkan.
Setelah lulus dari kejuruan tersebut kami berdua hidup dengan aman, damai, dan tentram. Kami juga dapat menunjukkan bahwa bukan orang-orang yang berduit saja yang dapat meraih cita-cita setinggi langit. Karena siapapun dapat meraih semua yang diinginkan asalkan hati kita ikhlas dan yang paling utama terlebih dahulu kita harus niat, tanpa berniat kita tak akan dapat meraihnya.
Sahabat sejati adalah sahabat yang memberikan contoh yang baik dan mau membawa sahabatnya kejalan yang benar. Dan sebaliknya sahabat yang hanya tidak baik adalah sahabat yang menjerumuskan sahabatnya sendiri ke dalam keburukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar