Sama sama bukan anak yang suka nongkrong, bukan karena gak punya waktu. Cuma lebih senang tinggal dirumah. Selain aku yang dari pagi kerja dan kamu yang dari pagi urus usaha keluargamu. Weekend yang juga jarang sekali kita bertemu. Yang ketemu hanya bersenda gurau di antara istirahat mata kuliah.Sampe kita menghadapi ujian ujian akhir.

Titik dimana aku melepas pekerjaan demi menyelesaikan kuliah tepat waktu. Titik dimana kamu mengurangi waktu dirumah demi bolak balik kampus. Titik dimana kita ketemu untuk saling menyemangati saat saat diantara kita ingin menyerah.

Kita bukan tipe romantis seperti di film film cinta, bahkan sering berdebat, emosi, lalu ketawa lagi. Terbiasa kuliah dimalam hari dengan udara sejuk dan cukup ruangan untuk fokus. Saat itu kita beralih cari tempat yang susahnya bukan main, sana sini penuh karena kita datang pagi hari. Akhirnya mau gak mau duduk di lorong seperti mahasiswa/i terdampar. yang penting ada saluran listrik buat buka laptop.

Kita bercanda?.

Kita bercanda, aku lebih sering emosi, kamu lebih sering tertawa dan selalu membuatku tertawa.

Aku rasa kamu orang tersabar setelah keluargaku. Suka bingung sendiri, apa yang kamu suka dari seorang seperti aku yang jutek, judes, yang terlalu serius untuk hal hal yang mungkin menurutmu cukup dibawa slow.

Tapi tapi diluar dari itu ....

Aku jadi suka kita yang tetap berdebat, tidak ada yang merasa demi kamu. Tapi demi kuliah kita. Banyak hal yang susah, sedih dan pasti semua orang merasakannya. Kita selalu kembali ke lorong itu. Disitu selalu jadi tempat ternyaman untuk kita menyelesaikan tugas. Kita rasa ini tempat terfavorit kita.