Unsur Intrinsik




TOKOH DAN PENOKOHAN
 
Tokoh adalah individu yang berperan dalam cerita. Dibedakan menjadi 4, yaitu : tokoh utama (protagonist), tokoh yang berlawanan  (antagonis),  tokoh pelerai (tritagonis), tokoh bawahan. 

Penokohan atau perwatakan adalah pelukisan tokoh cerita, baik keadaan lahir maupun bathinnya termasuk keyakinannya, pandangan hidupnya , adat istiadat dan sebagainya.

Ada 3 macam cara untuk melukiskan atau menggambarkan watak tokoh dalam cerita:
1      1.  Cara Analitik, pengarang menceritakan atau menjelaskan watak tokokh cerita secara langsung.
2      2.  Cara Dramatic, pengarang tidak secara langsung menceritakan watak tokoh, melainkan   menggambarkan watak tokokh dengan cara :
·         Melukiskan tempat atau lingkungan sang tokoh.
·         Menampilkan dialog antar tokoh.
·         Menceritakan tingkah laku, perbuatan, atau reaksi terhadap suatu peristiwa.
3      3.  Cara Gabungan (analitik dan dramatic), pengarang menggunakan kedua cara tersebut diatas secara bersamaan dengan anggapan bahwa keduanya bersifat saling melengkapi. 

TEMA
Semua bentuk karangan, baik narasi, eksposisi, argumentasi, persuasi, dana deskripsi memiliki tema. Tema merupakan ide pokok atau makna yang terkandung dalam sebuah cerita. 

PLOT / ALUR
Atau jalan cerita adalah jalinan peristiwa dalam karya sastra untuk mencapai efek tertentu. Atau rangkaian peristiwa yang di susun berdasarkan sebab – akibat (kausalitas).

Berdasarkan hubungan tersebut, setiap cerita memiliki pola plot sebagai berikut :
  • Perkenalan keadaan
  • Pertikaian / konflik mulai terjadi
  • Konflik berkembang menjadi semakin rumit
  • Klimaks
  • Peleraian / solusi / penyelesaian.

Dilihat dari segi keeratan hubungan antar peristiwa, plot di bedakan menjadi 2, yaitu :
  1. Plot erat, apabila hubungan antar peristiwa terjalin sangat padu dan padat sehingga tak ada satu peristiwapun yang dapat di hilangkan.
  2. Plot longgar, apabila hubungan antar peristiwa terjalin kurang erat sehingga ada bagian-bagian peristiwa yang dapat di hilangkan dan penghilangan itu tidak akan menggangu jalannya cerita.

Berdasarkan akhir cerita, plot dapat di bedakan menjadi 3, yaitu :
  1. Plot ledakan (cerita berakhir mengejutkan)
  2. Plot lembut ( cerita berakhir sebagai bisikan / tidak mengejutkan)
  3. Plot lembut – meledak (campuran)

Berdasarkan rangkaian peristiwa, plot di bedakan menjadi 3, yaitu :
  1. Plot terbuka, akhir cerita merangsang pembaca untuk mengembangkan jalan cerita.
  2. Plot tertutup, akhir cerita tidak merangsang pembaca untuk meneruskan jalan cerita. Lebih dititikberatkan pada permasalahan dasar.
  3. Plot campuran (terbuka tertutup), kita dapat memilih atau menggunakan salah satu jenis plot / alur dalam cerpen yang kita buat.

LATAR
Latar atau setting adalah penggambaran mengenai waktu, tempat, dan suasana terjadinya peristiwa-peristiwa dalam cerita.



GAYA BAHASA



Cira khas seseorang pengarang dalam mengungkapkan ide atau gagasannya melalui cerita.
Sudut pandang (point of view). 
 
SUDUT PANDANG
Sudut pandang adalah posisi cerita dalam menyampaikan ceritanya. Dengan kata lain, sudut pandang menyangkut cara pengarang menempatkan diri atau mengambil posisi dalam menuturkan ceritanya. 

Ada 4 sudut pandang cerita :
  1. Sudut pandang mahakuasa. Dimana pengarang menuturkan seluruh ceritanya seakan-akan dia tahu segalanya. Pengarang menceritakan semua tingkah laku tokoh-tokohnya baik yang di kerjakan, dipikirkan, maupun yang di rasakan para tokokh cerita.
  2. Sudut pandang orang pertama. Dimana pengarang menentukan seorang tokoh saja yang ,mengetahui seluruh cerita. Dalam cerita pengarang hanya menceritakan apa yang di ketahuinya saja. Biasanya menggunakan gaya penulisan aku.
  3. Sudut pandang peninjau. Dimana pengarang memilih salah satu tokoh untuk di ikuti ceritanya. Seluruh cerita mengikuti perjalanan tokoh dia. Tokoh dia dalam cerita selalu di panggil namanya, berbeda dengan tokoh aku yang jarang di sebut namanya oleh pengarang.
  4. Sudut pandang obyektif. Sudut pandang ini hampir sama dengan sudut pandang mahakuasa. Hanya saja pengarang tidak sampai melukiskan keadaan batin tokoh – tokoh cerita. Dalam hal ini pengarang hanya menceritakan atau melukiskan apa yang di lakukan dan di alami tokoh-tokoh cerita.

AMANAT / PESAN
Pesan yang ingin di sampaikan pengarang kepada pembaca / penonton / pendengar.

Ada beberapa cara mengungkapkan pesan, yaiut :
  1. Secara ekspisit, pengarang mengemukakan pesannya secara langsung (tertera dalam cerita)
  2. Secara implisit, pengarang mengemukakan pesannya secara tidak langsung. Jadi, pembaca yang harus mencarinya (tersirat)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar