Aku tau ketika aku
membuka pintu di tahun baru aku harus sudah lebih siap untuk berjalan meruntun
kenyataan di dalamnya. Bukan untuk mengasah cerita terdahulu yang suram bersama
senyuman, melainkan untuk mengendap nafas kehidupan bersama mimpi. Tanpa diawali
dengan percikan kembang api, tanpa bakaran bersama teman, tanpa kehadiran my
sista. Lengkap sudah dengan bayangan takkan ada senyuman menyambut tahun baru.
Diam tidak untuk meratapi,
karena mama datang menemani. Tak banyak waktu bersamanya. Khusus berdua
bersamanya. Begitu indah ketika waktu yang minim itu tidak sedikitpun terlewat
oleh senyuman. Aku begitu sangat merasakan mama adalah malaikat duniaku. Aku terjaga
dan menjaga dirinya. Walau singkat di bawah gemiris malam bersemarak keramaian
kota menunggu pergantian tahun, lengkap dengan gemuruh suara yang tersusun
untuk meneriakkan awal kehidupan di lembar baru. Disanalah aku dan mama
menikmatinya.