Bakar Bumi = Bakar Diri


Global Warming


Aduh duh, ..
Betapa malang manusia yang menyiakan alam
Hidup menderita dengan tangis.
Yang mulai mencampakkan alam.
Lalu menggerutu 
"ALAM TIDAK BERGUNA"
Berfikirlah sejenak. 
Apa alasan kamu atas gerutuan itu?.
Jahatkah alam?. 
Jahatkah?
Bukankah penghuni yang menghuninya itu sendiri yang jahat?
Bukankah pengikis harta alamlah yang jahat?
Alam tak banyak bicara, namun mampu menghidupkan isinya.
Alam tak pernah memberontak
Pernah lihatkah kamu jika alam menggerutukan sifat kesia-siaanmu?.
Seringkali ia membenarkan apa yang salah pada dirimu
Memberikan contoh untuk kamu hidup lebih baik
Semua kebutuhan, alam telah mencukupinya
Keindahan, Kenikmatan alam bukankah kamu pula yang merasakannya?
Lalu mengapa kamu lebih banyak menggerutu.
Tidakkah bersyukur untuk semua itu
SADARLAH ... 
Alam takkan hidup hanya untuk penyiaan. 
       

 

Pemanasan global (global warming) adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
 
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.

Beberapa Dampak Global Warming
Iklim mulai tidak stabil
Gunung-gunung es akan mencari itu artya daratan akan mengecil terhimpit volume air yang semakin meninggi dan tenggelam. Daerah hangat akan menjadi lebih lembap karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area   
Peningkatan permukaan laut
Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai Perubahan tinggi muka laut akan sangat memengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5 persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat memengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat

Suhu global cenderung meningkat

Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh.

Gangguan ekologis

Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.
Dampak sosial dan politik

Perubahan cuaca dan lautan 

dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.

Pergeseran ekosistem 

dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Seperti meningkatnya kejadian Demam Berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak. Dengan adamya perubahan iklim ini maka ada beberapa spesies vektor penyakit (eq Aedes aegypti), Virus, bakteri, plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang target nya adalah organisme tersebut. Selain itu bisa diprediksi kan bahwa ada beberapa spesies yang secara alamiah akan terseleksi ataupun punah dikarenakan perbuhan ekosistem yang ekstreem ini. hal ini juga akan berdampak perubahan iklim (Climate change)yang bisa berdampak kepada peningkatan kasus penyakit tertentu seperti ISPA (kemarau panjang / kebakaran hutan, DBD Kaitan dengan musim hujan tidak menentu)



Sebelum semua dampak itu terjadi mari sayangi bumi kita. Bumi yang hidup untuk menghidupi kita. kalau bumi menderita pastilah kita ikut menderita. Bumi menangis kita menangis, bumi mati habislah kita ikut di dalamnya.

Dibulan Desember ini mari mulai menanam bibit-bibit oksigen baru. Tanamkan kehidupan untuk anak cucu di tahun tahun setelah ini.

Cuma di bulan desember aja kan?.

Yo tidak. Apa mau hidup hanya di bulan desember?. enggak kan?. maka dari itu, mulai merangkak untuk menanam, bersahabat dengan alam tidaklah rugi. Bersahabat sesama makhluk bukan suatu kendala bukan?. Sayangi alam karena ia akan sangat amat menyayangi anda dan kehidupan anda.

5 komentar:

  1. post artikel yang lengkap, penjelasan tentang dampak yang akan terjadi jika poon berkurang dan menghilang dan efek globar warming yang menakutkan.

    Sedikit bingug pas baca efek global warming yang pertama (pada bagian yang dispoiler), karena ada kesalahan penulisan ternyata. Tapi so far, ini luarbiasa. Thanks untuk ilmu yang baru ane dapet. :D

    Salam solid !

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih :)

      hehe.. mohon maaf atas kesalahan penulisannya. akan saya benarkan.

      semangat solid :)

      Hapus
  2. Semangat untuk menanam Pohon dan merawatnya...
    Untuk generasi kedepan

    BalasHapus
  3. Blogwalking,,,
    http://www.jintoples.blogspot.com

    BalasHapus